"Finally it is over.................."
that's all I can say after attended my own graduation last week on August 28
If you ask me "Are you happy now?" then I'll say "YES!"
kenapa? karena pada akhirnya ada gelar yang bisa ditulis di belakang namaku. It looks cool rite?
Intan Ekapratiwi, S.S.
LOL
anyway, setiap orang yang baru lulus atau bahasa kerennya "freshgraduate" pasti akan mengalami hal yang sama sepertiku. Kita sebut saja siklus dramatis. kkkk.
kenapa dramatis?
Pertama, pada H-2 atau H-1 sebelum hari wisudamu biasanya perasaanmu akan menjadi tidak karu-karuan. Deg-degan hebat. Dan bahkan kamu selalu merasakan perasaan senang, haru, grogi, nervous yang tercampur aduk jadi satu. Iya nggak?
Kemudian pada hari H kamu wisuda perasaan nggak karu-karuan itu akan berubah menjadi perasaan bahagia, plong, senang, gembira. Dan bahkan kamu tidak akan pernah berhenti tertawa ataupun tersenyum pada hari itu. Memikirkan betapa gagahnya kamu ataupun betapa anggunnya kamu dalam balutan toga, memegang ijazah, berfoto bersama orangtua dan teman-teman. Kamu akan berpikir "This is it! Akhirnya hariku tiba juga". Dan semua perjuanganmu selama masa-masa (sulit) di bangku perkuliahan terbayar sudah.
Kemudian pada H+1 atau H+2 setelah wisuda kamu masih akan merasa senang, melihat terus menerus foto album wisudamu kemarin, masih memandangi buket-buket bunga pemeberian orang-orang yang hadir di acara wisudamu, melihat kembali ijazah dan transkrip nilaimu sambil terus menerus berkata "Aku sudah wisuda".
Dan yang menjadi titik klimaks dari semuanya itu adalah ketika semuanya itu berakhir dan kira-kira setelah seminggu kamu menyandang gelar sarjana di belakangmu lalu muncul perasaan takut dan mulai khawatir. Ada satu pertanyaan besar yang kemudian berkecambuk di pikiranmu setelah kamu melewati siklus-siklus tersebut. Yap. Pertanyaan "Selanjutnya apa lagi?"
Beruntung untuk kamu yang telah mendapatkan jawaban dan bahkan telah terealisasikan dengan baik. Misalnya saja salah seorang temanku yang baru akan diwisuda bulan September ini, tapi rupanya ia telah mendapatkan pekerjaan sedari akhir Agustus lalu. Tentu saja dia tak perlu berpikir mengenai "selanjutnya apa lagi?" karena ia telah mendapatkan pekerjaan sebelum lulus.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mungkin bernasib sama sepertiku? Menyadari betapa sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Di tengah persaingan yang begitu ketat dan gelar yang masih "freshgraduate" atau "belum punya pengalaman" tentunya pertanyaan "selanjutnya apa lagi?" menjadi momok tersendiri.
Terbayang lebih enak berada di bangku perkuliahan, lebih enak menjadi anak kos, lebih enak bermain bersama teman-teman, dan sebagainya yang tentu saja lebih nyaman dan rasanya sulit untuk ditinggalkan.
Well, mungkin kesannya aku galau hingga harus menulis di blog ini, tapi percayalah ini bukan sekedar kegalauan semata. Ini layak untuk kita renungkan bersama. Pertanyaan besar "selanjutnya apa lagi?" tersebut sudah seharusnya kamu jawab. Setidaknya sebelum kamu menyelesaikan studimu kamu harus tau apa yang akan kamu lakukan. Entah itu bekerja, menikah, ataupun berwirausaha. Itu sudah harus kamu pertimbangkan baik-baik. Dan tentu saja selain berencana, manusia juga harus selalu berdoa dan berserah pada-Nya. Siapa lagi yang dapat mengerti dan tahu betul akan kebutuhan kita selain dari pada-Nya?
Dan semoga ketika suatu hari nanti teman-teman yang akan mengatakan "finally it's over" tidak hanya sekedar mengatakan kalimat itu saja, tapi juga menyambungnya dengan "selanjutnya aku mau melakukan ini.............."
hahahaha.
Selamat menggalau ria para freshgraduate!!! Semangat!!!
CONGRATULATION yaaa tan :D
BalasHapusSetuju banget sama post ini, memang setelah lulus pasti akan ada saat-saat'galau', apalagi kalo belum dapet kerjaan. Keren postnya^^
BalasHapus