Followers

Rabu, 02 Maret 2011

S E M A N G A T I N D O N E S I A ! ! BELAJAR DARI KORSEL


Wow, masih bersemangat di awal bulan Maret dan ku harap sih bakalan terus semangat di semester 6 ini.. hahaha. Tapi beneran loh dari hari Senin kemarin aku merasa bersemangat sekali dengan hal-hal yang ku jalanin. Belajar Terjemahan—padahal biasanya maleeeeeeessssss banget belajar kalo ga kepepet—, udah gitu aku juga sedang tergila-gila dengan membaca perkembangan perekonomian Korea Selatan di masa Park Chung-Hee.

Omong-omong soal Park Chung-Hee. Tau nggak? Beliau tuh yang memiliki peranan besar dalam perkembangan perekonomian Korea Selatan di awal dulu, sampai sekarang Korea Selatan bisa WAH! itu tuh nggak lepas dari peran serta Pak Presiden Park Chung-Hee. Dengan berbagai kebijakannya ia berhasil membawa Korea Selatan menjadi negara yang nggak cuma bertani aja, tapi mampu menjadi negara industri dan perdagangan. Sedikit punya cerita nih, si Park Chung-Hee nih modelnya mirip mantan presiden Soeharto. Mereka sama-sama dikenal “diktator” dan memiliki kebijakan-kebijakan ekonomi yang sebenernya bisa dibilang baik sih, Cuma nggak ada demokrasi di jaman mereka. Semuanya serba “terbatas” makanya nggak heran ada pemberontakan juga pada masa mereka berdua menjabat. Tapi ajaibnya semua kebijakan yang dilakukan Park Chung-Hee bisa membawa Korea Selatan benar-benar maju. Sedangkan Indonesia sendiri masih begini-gini aja. Masih negara “berkembang”. Padahal nih sedikit cerita, Indonesia sama Korea tuh kemerdekaannya nggak jauh beda loh waktunya. Apalagi setelah merdeka Korea malah berurusan sama Perang Saudara yang mengakibatkan Korea terpecah jadi dua yakni Korea Selatan dan Korea Utara. Makin hancur dan nggak stabil lah itu politik serta perekonomian Korea. Malah faktanya setelah berakhirnya perang Korea tahun 1953, income per kapita Korea tu hanya mencapai 67 dollar, lebih rendah daripada sebelum perang dan merupakan salah satu pendapatan terendah di dunia. (makalah “Park Chung-Hee dan Keajaiban Ekonomi Korea Selatan” oleh Ririn Darini dosen FISE UNY).

Oke, sekian sedikit cerita tentang Park Chung-Hee. Untuk selengkapnya mungkin bisa di search lewat internet atau dibaca di buku-buku sejarah atau mungkin buku politik ekonomi yang mencantumkan tentang Park Chung-Hee serta kontribusinya bagi perekonomian Korea Selatan. Anyway, setelah ngomongin Park Chung-Hee dan kontribusinya bagi Korea Selatan sekarang kita balik lagi ngomongin negara kita sendiri dan diri kita sendiri aja, Readers. Sadar nggak sih? Bangsa yang besar tuh sebenernya nggak cuma karena keberhasilan satu atau dua pihak aja loh. Korea Selatan sendiri sebenernya bisa berhasil sampai seperti saat ini juga nggak kalah didukung oleh etos kerja yang tinggi oleh masyarakatnya. Kedisiplinan dan kepedulian serta tanggung jawab bisa terlihat jelas loh. Mereka juga mungkin terbiasa dengan budaya “palli-palli” atau cepat-cepat yang maksdunya mungkin orang kalo mau sukses yang harus kerja keras dengan usaha, cepat jangan sampai ketinggalan atau keduluan orang lain. Coba aja liat orang Indonesia. Bandingin deh kerjaan orang Korea sama orang kita yang terkesan nyantai. Emang sih nggak semua orang Indonesia pemalas atau nyantai, hanya saja kebanyakan ya emang kayak gitu. Apa karena orang Indonesia dimanja ya hidupnya? Maksudku gini, Indonesia kan cuma punya dua musim dalam setahun, musim hujan dan kemarau. SDA Indonesia juga banyak kan. Kita nanam batang pohon aja istilahnya bisa numbuh *singkong kaleee* sedangkan Korea kan kita kenal sebagai negara yang memiliki empat musim. Apalagi musim dingin kan terkenal dengan kedinginannya *halah* yang kejam, jadi kalo nggak mau kerja keras nanti pas musim dingin nggak bisa makan apa-apa. Korea Selatan sendiri juga memiliki sejarah kelaparan parah yang terjadi di seantero Korea akibat dampak dari Perang Saudara. Mungkin banyak orang meninggal saat itu akibat kelaparan. Nah karena pemerintahnya nggak mau kejadian kayak gitu terulang lagi makanya itu sebabnya mungkin orang Korea jadi kerja keras untuk mencukupi dirinya. Well, belajar dari pengalaman memang bermanfaat banget, Readers. Jadi nggak salah lah kalo mereka bisa kayak gitu sekarang karena memang didukung oleh masyarakatnya juga yang mau belajar untuk lebih baik lagi. Mungkin memang waktu yang dibutuhkan Korea dalam mengembangkan ekonominya sampai jadi sedahsyat sekarang ini bisa dibilang cukup singkat. Tapi bukan nggak mungkin kan kelak Indonesia bisa seperti itu? Indonesia tuh lebih kaya loh sebenernya Sumber Daya Alamnya daripada Korea. Mungkin memang SDM kita belum sebagus mereka tapi coba tengok kaum-kaum intelek Indonesia yang emang jawara di bidangnya masing-masing banyak loh sebenernya. Hanya saja mereka memang nggak booming di Indonesia. Mereka lebih memilih kerja buat orang asing dan nggak jarang mereka memilih tinggal menetap di negara lain. Kenapa? Mungkin orang Indonesia belum menghargai orang-orang pintar tersebut kali yaa?? Hemm..yang pasti aku sih yakin lah kalo kita tuh juga bisa nantinya memajukan bangsa kita tercinta ini. Mungkinsebagai mahasiswa yang baik kita bisa belajar dan menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini dalam diri kita. Dijamin, kalo semua generasi penerus bangsa punya pemikiran kayak gini nih Indonesia pasti bisa maju di tangan kaum muda yang punya rasa bangga dan cinta pada tanah airnya. Jangan lupa juga kerja keras dan usaha itu turut serta. Dan terkahir dengan doa, kita bisa melakukan apa saja, Readers. Bersama TUHAN nggak ada yang mustahil. Ini untuk Indonesia yang lebih baik! Semangaaaaaatttttt!!!!!! \(^o^)/

2 komentar:

  1. Semangat Semangat ...

    Nice blog ... :-bd ...

    BalasHapus
  2. kereeeeeeeeeeeeen Mbul, you made it!!!!

    BalasHapus