Followers

Senin, 11 April 2011

mulutmu harimaumu

Wah kemarin aku belajar tentang hal baru. Bagaimana kita berhati-hati menjaga mulut kita.
Guys, mungkin pernah tanpa kita sadari kita seringkali menyakiti hati orang-orang di sekitar kita dengan ucapan yang kita lontarkan dari mulut kita. Terkadang maksud kita mungkin bercanda tapi orang lain menanggapinya beda. Terkadang maksud kita untuk memberi masukan positif tapi orang yang menanggapinya bukan seperi itu.

Dan hal ini terjadi padaku. Salah satu sohibku di persekutuan mahasiswa marah padaku. Aku tau aku salah telah melontarkan bercandaan yang mungkin tidak berkenan di hatinya, padahal maksudku bukan seperti itu. Aku nggak pernah mau menyakiti hati orang lain karena aku juga nggak mau disakiti. Tapi rupanya temanku itu sakit hati padaku. Aku tau dia sedang ada masalah dan dia sedang sensitif, dan aku merasa menjadi orang paling jahat sedunia karena telah membuat dia sakit hati.

Sebenarnya ketidaksengajaanku itu mungkin memang dapat dibilang berakibat fatal. Tadi dia memang marah padaku. Aku sudah mencoba minta maaf padanya. Dia memang pernah suatu waktu bilang padaku kalo aku tipe orang yang kalo bicara blak-blakan, terlalu kurang ajar mungkin kalo bahasa kasarku. Ku harap dia mengerti aku, aku memang manusia yang nggak sempurna 100% seperti Tuhan. Nggak mungkin dalam hidupku aku nggak pernah bikin orang lain jengkel. Aku hanya meminta kesempatan kedua Tuhan, aku nggak mau kehilangan sahabatku. Aku cuma bisa berharap dia dapat memaafkanku secepatnya karena aku tipe orang yang sangat perasa. Aku paling nggak bisa kalo ada orang yang marah sama aku, sebisa mungkin aku akan meminta maaf pada orang tersebut dan sebisa mungkin aku menyelesaikan masalah tersebut. Aku selalu berusaha menjadi orang yang baik, aku cuma nggak mau dijahatin sama orang. Aku sedih sekarang nggak tau harus gimana. Tapi aku belajar satu hal dari kejadian ini. aku harus lebih berhati-hati berbicara. Aku cuma nggak ingin membuat orang lain tersakiti dengan apa yang akan kuucapkan nanti.

Ah untungnya saja temanku sudah memaafkanku. Aku tau dia agak sedikit sensi dengan masalahnya. Tapi aku senang masalah kami sudah clear. Aku benar-benar minta maaf sama dia. Aku merasa nggak enak lah sebagai sohibnya karena udah bikin salah sama dia.

Well, selamat hari Senin semua, semoga damai hari ini bisa dirasakan kita semua yang sedang memiliki pergumulan dengan orang-orang yang kita kasihi.
Tuhan Memberkati


Cheers,
Intan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar